INILAHCOM, Jakarta - Google dilaporkan telah menghilangkan wilayah Palestina dalam layanan peta digitalnya, hal ini mengundang reaksi protes sejumlah netizen.
Ratusan ribu orang telah menandatangani petisi di situs Change.org yang mendesak Google untuk mengembalikan Palestina pada layanan peta digital mereka setelah diganti nama dengan Israel.
Wartawan lokal memarahi langkah sebagai 'upaya gagal' yang bertujuan 'memalsukan sejarah dan geografi'.
Hinga berita ini ditulis, petisi tersebut tercatat telah ditandatangani 150 ribu orang dan diyakini akan terus bertambah, pasalnya mesin penghitung petisi itu terus naik grafiknya. Petisi itu telah menyebutnya apa yang dilakukan Google sebagai 'penghinaan pedih' Palestina tidak disertakan pada Google Maps.
Petisi tersebut melihat peningkatan dramatis dalam jumlah penandatangan dalam beberapa hari terakhir setelah pernyataan oleh Forum Wartawan Palestina memicu kampanye online terhadap Google.
"Ini merupakan bagian dari skema Israel untuk membangun namanya sebagai negara yang sah bagi generasi masa depannya dan menghapus Palestina," demikian pernyataan mereka seperti dikutip oleh Middle East Monitor.
Forum ini menuntut Google untuk segera mengembalikan Palestina seperti sedia kala. Mereka menilai langkah penghapusan nama Palestina dari Google Maps itu dirancang untuk memutarbalikkan sejarah, geografi serta memalsukan hak rakyat Palestina atas tanah air mereka.
Jika seseorang mencoba untuk mengetik Palestina di Google Maps pencarian, akan ditampilkan ruang kosong di dalam wilayah Israel menandai wilayah Gaza, Yudea dan Samaria dengan garis putus-putus, tanpa menyebut nama mereka.
Di linimasa, kebijakan Google itu mendapat kritik yang luas. Kemarahan tersebut Twitter dengan tagar #BoycottGoogle dan #PalestineIsHere dengan orang-orang melampiaskan frustrasi mereka pada Google untuk rupanya memihak dalam konflik berlarut-larut.
Dear @googlemaps, Palestine exists! #FreePalestine #PalestineIsHere #BoycottGoogle http://pic.twitter.com/9cWqziofId
— Ainara (@afraileromero) August 8, 2016
"Google Now Anda membuat sejarah palsu. Apakah kamu tidak malu. Anda berpihak negara," tulis @MlleNerdy.
Beberapa bahkan mengancam akan beralih ke mesin pencari lain atau berhenti menggunakan beberapa layanan raksasa internet asal AS tersebut.
@google @googlemaps WHERE IS #PALESTINE?? Fuck Google. I'll use a different search engine from here on out. #FreePalestine #BoycottGoogle
— Mojo JoJo (@JMillam) August 8, 2016
Palestina dianugerahi status pengamat non-anggota di PBB pada bulan November 2012 meskipun ada penentangan keras dari Israel dan sekutunya AS.
Dan Lebih dari 130 negara anggota PBB, termasuk Indonesia, mengakui kedaulatan Palestina.
Setelah mendapat pengakuan kedaulatan tersebut, pada tahun 2013 otoritas Palestina pernah mengeluarkan surat kepada Google dan perusahaan lainnya untuk mengubah nama Wilayah Palestina menjadi Palestina.
"Kami mengubah nama 'Wilayah Palestina' menjadi 'Palestina' di seluruh produk kami. Kami berkonsultasi dengan sejumlah sumber dan otoritas ketika negara penamaan. Dalam hal ini, kita mengikuti jejak PBB ... dan organisasi internasional lainnya, "kata juru bicara Google Nathan Tyler pada saat itu.
Hingga saat ini masih belum ada pernyataan resmi dari Google.
Google Hapus Palestina Picu Amarah Netizen Baca Berita Dari Sumber http://ift.tt/2aJKDIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar