INILAHCOM, San Francisco - Firma analitis Sensor Tower menyatakan bahwa Pokemon GO memimpin pendapatan game mobile dengan meraup pendapatan kotor lebih dari US$200 juta atau sekitar Rp2,6 triliun pada satu bulan setelah peluncuran.
Mengutip Phone Arena, pendapatan itu dua kali lipat dari hasil game Clash Royale setelah 30 hari pertama peluncuran, dan juga dua kali dari perolehan Candy Crush Soda Saga pada sebulan pertama ketersediaannya.
Pendapatan Pokemon GO berasal dari pembelian aplikasi dari para pemain. Di antara item yang ditawarkan adalah Poke Balls, yang digunakan untuk melempar monster Pokemon dalam usaha menangkap mereka.
Para pemain juga membayar untuk beberapa item yang menarik Pokemon seperti Lure dan Incense.
Pendapatan Pokemon GO diprediksi terus meningkat bersamaan dengan peluncuran game ini secara resmi di lebih banyak negara.
Peluncuran Pokemon GO di Jepang pertengahan bulan lalu mempertajam tren kenaikan itu. Dan pada akhir pekan lalu, game berbasis augmented reality itu resmi meluncur di 15 negara di wilayah Asia Oceania, termasuk Indonesia.
Para penggemar Pokemon di negara-negara lain seperti China, Korea Selatan, dan India masih menunggu kabar dari Niantic untuk meluncurkan Pokemon GO di wilayah mereka.
Pokemon GO Sudah Raup Pendapatan Rp2,6 Triliun Baca Berita Dari Sumber http://ift.tt/2aVvdAB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar