INILAHCOM, Darmstadt - Badan Ruang Angkasa Eropa, ESA, masih belum bisa memastikan nasib wahana antariksa Schiaparelli yang rencananya akan mendarat di Mars.
Schiaparelli sebenarnya telah dijadwalkan untuk mendarat di Mars pada Rabu (19/10/2016) pukul 14.58 GMT atau sekitar pukul 21.48 WIB. Namun, kontak radio dengan wahana tanpa awak itu menghilang sebelum waktu pendaratan, demikian laporan BBC.
Ada kekhawatiran bahwa ruang kendali ESA di Darmstadt, Jerman, sudah kehilangan kontak sama sekali dengan wahana yang diharapkan mendarat di Planet Merah tersebut.
Namun, ESA menegaskan tidak ingin terburu-buru mengambil kesimpulan dan akan tetap menanti informasi dari satelit-satelit di Mars.
Bagaimanapun ESA punya berita baik, yaitu wahana induk Schiaparelli, ExoMars Trace Gas Orbiter, berhasil parkir di atas Mars untuk misi mengkaji atmosfir di planeti itu selama beberapa tahun.
Hari Minggu (16/10/2016) Schiaparelli sempat kehilangan kontak setelah lepas dari ExoMars Trace Gas Orbiter, tapi tak lama kemudian ESA berhasil menjalin komunikasi kembali.
Jika Schiaparelli benar-benar hilang, maka akan menjadi pukulan bagi ESA yang juga mengalami kegagalan dalam upaya mendaratkan Beagle-2 di Mars tahun 2003 lalu.
Ketika itu, Beagle-2 sempat menyentuh permukaan Mars, namun gagal mengaktifkan panel suryanya dengan tepat sehingga menghalangi kontak dengan Bumi.
Schiaparelli diharapkan menjalin kontak cukup lama dari Mars walau operasi pendaratan yang direncanakan selama beberapa hari hanya mengandalkan baterai.
Dengan bobot 577 kilogram, Schiaparelli juga merupakan demonstrasi teknologi untuk proyek Eropa yang lebih ambisius untuk mendaratkan wahana Mars atau rover beroda enam pada 2021 mendatang.
Wahana Schiaparelli Hilang Kontak dengan Bumi Baca Berita Dari Sumber http://ift.tt/2ec0AvQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar