Rubrik Teknologi: Adu Ponsel Layar Lipat, Jawaban dari Inovasi

Laman

Sabtu, 09 Maret 2019

Adu Ponsel Layar Lipat, Jawaban dari Inovasi

INOVASI vendor ponsel untuk menghentak pasar akhirnya mulai menemukan titik temunya, yakni perangkat dengan layar yang bisa dilipat.

Format layar lipat menjadi masa depan setelah para produsen berfokus mencari bentuk baru dalam upaya membangkitkan kembali penjualan ponsel yang terus merosot.

Dimulai dengan Galaxy Fold, ponsel layar lipat besutan Samsung, dlluncurkan pada acara Samsung Unpacked 2019 di San Francisco, California, AS, 20 Februari 2019.

Sementara Huawel juga mengenalkan ponsel layar lipat mereka, Mate X, di ajang MWC 2019 di Barcelona, Spanyol, beberapa hari kemudian.

OPPO, Xiaomi, dan Apple juga disebutkan tengah menyiapkan produk unggulan mereka dengan teknologi serupa.

"Galaxy Fold memperkenalkan kategori mutakhir yang mendapatkann banyak peluang baru yang belum pemah ada sebelumnya," kata DJ Koh, Presiden dan CEO Divisi Komunikasi IT Mobile Samsung Electronics, dalam acara peluncuran Galaxy Fold.

”Bagaimana kami memberikan inovasi besar pada industri ponsel," ujar Richard Yu, CEO Consumer Business Group HuaWei, mengenai Mate X, saat pengenalan ponsel layar lipat itu.

Menurut Yu, Mate X menjadi jawaban dahaga pengguna ponsel akan layar yang lebih besar tanpa mengorbankan portabilitas.

Ponsel dengan layar yang dapat dilipat telah memunculkan kegembiraan yang nyata pada sejumlah ajang pertunjukan teknologi awal tahun ini. Perangkat ini mewakili desain ponsel yang benar-benar baru..

Selama bertahun-tahun terakhir, perbedaan desain ponsel hanya bisa dilihat dari lebar tipisnya ukuran bezel atau bingkai layar, berapa rasio layar dengan badan ponsel.

Pabrikan berharap ponsel dengan layar yang dapat dilipat akan membantu menghidupkan kembali penjualan smartphone.

Dikutip dari Reuters, pengiriman ponsel global turun 4,1 persen pada tahun 2018 menjadi total 1,4 miliar dikarenakan konsumen cenderung bertahan lebih lama dengan ponsel lama mereka.

Hal ini juga diamini menurut perusahaan riset IDC. Para produsen ponsel, seperti Samsung, Huawei, Xiaomi, OPPO, dan Apple, berusaha mencari terobosan baru sekaligus membujuk konsumen agar melakukan upgrade dari perangkat lama mereka untuk membalik tren.

Keseragaraman dan tidak adanya terobosan menjadi salah satu penyebab penurunan penjualan.

Dengan kehadiran ponsel layar lipat akhirnya pengguna disuguhi ponsel yang tidak terlihat seragam.

Ponsel layar lipat menjadi loncatan dari desain yang nyaris tidak berubah  sejak pendiri Apple Steve Jobs mengentak dunia teknologi dengan memperkenalkan iPhone pada 2007, sebuah ponsel kotak dengan layar sentuh di bagian mukanya.



Berkat layar yang dapat ditekuk dalam inti desain mereka. perangkat itu memungkinkan pengguna mengakses layar yang lebih besar tetapi dalam bentuk ponsel yang masih bisa masuk dalam saku.

Bisa dikatakan, perangkat tersebut adalah kombinasi tablet kecil dan smartphone, semuanya dalam satu kemasan.

Bukan hanya sekadar desain perangkat keras, ponsel layar lipat juga akan memacu pengembangan perangkat lunak yang sangat penting untuk pengalaman pengguna yang berbeda dari desain ponsel tradisional.

Galaxy Fold, dalam peIuncurannya di San Francisco, menyoroti kemampuan multitasking atau menjalankan sejumlah aplikasi secara bersamaan.

Mereka membanggakan kemampuan membuka tiga aplikasi berbeda dalam satu layar secara bersamaan.

Selain itu, juga perpindahan antaraplikasi serta transisi yang begitu mulus dari aplikasi saat berjalan di layar kecil dan layar lebar, begitu layar dibuka.

Baca juga: Samsung Umumkan Smartphone Layar Lipat Galaxy Fold

Dari sisi desain layar Iipat, sejumlah produsen mengambil pendekatan berbeda. Samsung dengan Galaxy Fold memilih desain dengan layar ponsel yang membuka seperti halaman daIam buku.

Huawei mengenalkan Mate X dengan memakai pendekatan berbeda. Mereka mendesain ponsel ini dengan layar yang menjadi semacam halaman muka buku. Jadi layar lebar tetap bisa terlihat saat dilipat.

Sementara untuk spesifikasi, Galaxy Fold memiliki enam kamera, tiga di belakang, satu di depan dan dua di dalam, dengan menggunakan dapur pacu prosesor 64-bit octa-core yang berpadu dengan RAM 12GB an penyimpanan 512GB.

Untuk mendukung semua itu, Galaxy Fold dibenamkan baterai berkapasitas 4380mAh dan menjalankan sistem operasi Android 9.0 Pie.

Sementara Mate X memakai empat kamera dengan triple camera di belakang: 40 MP,16MP, dan 8MP, serta kamera depan TOF.

Untuk dapur pacunya, Mate X mengandalkan chipset Kirin 980 yang dipadankan dengan RAM 8GB dan memori internal 512GB yang bisa diekspansi dengan kartu memori ekternal.

Baca juga: Meluncur, Smartphone Layar Lipat 5G Huawei Mate X

Berbekal dukungan teknologi jaringan 5G, Mate X hadir dengan layar 8 inci saat dalam kondisi display terbentang. Ketika dilipat, layarnya menyusut menjadi 6,6 inci. Perangkat ini memiliki ketebalan 5,4mm saat terbentang, sementara saat dilipat, ketebalannya menjadi 11mm.

Berjalan dengan sistem operasi Android 9 Pie berlapis antarmuka EMUI 9.1.1, Mate X sudah dibekali kemampuan pengisi daya cepat 55w.

Baterainya punya kapasitas 4500mAh bisa diisi hingga penuh (100 persen) hanya dalam waktu kurang dari satu jam, sementara 30 menit untuk pengisian 85 persen.



Namun, jangan diharap ponsel format ini akan segera menjadi ponsel arus utama, Untuk saat ini, perkembangan perangkat depgan layar fleksiibel masih dalam pengembangan.

Selain itu meski terlihat mengesankan dari kemampuan dam potensinya, harga awal untuk perangkat ini masih sangat mahal, dimana Galaxy Fold ditawarkan dengan harga US$1.980 (Rp27,8 juta).

Adapun Huawei menghadirkan Mate X dengan harga lebiih tinggi, yakni US$2.600 (Rp37 juta).

Sejumlah analis juga mengungkapkan kekhawatiran atas daya tahan layar yang haus dilipat dan dibuka berkali-kali.

Namun, Samsung dan Huawei menepis kekhawatiran tersebut. Mereka menyebutkan layar mereka tidak akan bermasalah meski harus dibuka tutup terus menerus.

Menarik kita tunggu kiprah selanjutnya dari perjalanan ponsel layar lipat ini apakah akan menjadi titik balik untuk mengembalikan gairah smartphone yang semakin membosankan.
 


Adu Ponsel Layar Lipat, Jawaban dari Inovasi Baca Berita Dari Sumber https://ift.tt/2SU4IP9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar