INILAHCOM, Purwakarta - Di sela-sela acara peluncuran Vivo V15 di Purwakarta, Jawa Barat, pihak Vivo sedikit mengungkap perkembangan kapasitas produksi mereka. Apa saja?
"Tahun ini Vivo di pabrik memproduksi 800 ribu produk per bulan, dan itu kapasitasnya naik 200 persen dari 2018," ungkap Edy Kusuma, General Manager for Brand and Activasion Vivo Indonesia, di Wkwkwk Cafe, Purwakarta, Selasa malam (5/3/2019).
Edy juga mengatakan kalau Vivo terus berkembang dengan menambah kapasitas produksi mereka. "Tahun lalu kami juga baru memperluas pabrik," tambah General Manager for Brand and Activasion Vivo Indonesia tersebut.
Ketika ditanya mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di produk-produk Vivo saat ini. Edy menjawab kalau Vivo selalu mengikuti ketentuan pemerintah.
"Kalau pada tahun 2018 pemerintah menginginkan TKDN sebesar 30 persen, maka tahun 2019 ini kewajiban TKDN naik menjadi 35 persen, dan kita pun langsung mengikuti kewajiban tersebut," ungkap dia.
Vivo baru saja memperkenalkan produk smartphone V15 yang sangat mumpuni untuk mobile photography.
Teknologi Pop-Up Camera 32MP ini diklaim oleh pihak Vivo sebagai yang pertama di Indonesia.
Selain Pop-Up Camera 32MP, V15 juga dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (kepintaran buatan) untuk editing foto, bahkan juga bisa untuk mengedit bentuk tubuh objek foto secara langsung di V15.
Selain dua fitur unggulan di atas, Vivo V15 juga memiliki desain Ultimate All Screen, sehingga akses pengguna jadi lebih maksimal.
Seperti Apa Kapasitas Produksi Vivo untuk 2019? Baca Berita Dari Sumber https://ift.tt/2NMDMjJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar