Rubrik Teknologi: Mantan Pegawai Twitter Dituduh Mata-mata Saudi

Laman

Senin, 11 November 2019

Mantan Pegawai Twitter Dituduh Mata-mata Saudi

INILAHCOM, Washington - Dua mantan pegawai Twitter dan seorang laki-laki dari Arab Saudi dikenai hukuman di AS karena menjadi mata-mata bayaran untuk kerajaan Arab Saudi.

Mengutip Reuters, Departemen Kehakiman AS menjatuhkan hukuman untuk dua mantan pegawai Twitter, Ali Alzabarah dan Ahmad Abouammo, serta seorang yang waktu itu bekerja untuk keluarga kerajaan Arab Saudi, Ahmed Almutairi, karena bekerja untuk Arab Saudi tanpa mendaftar sebagai agen mata-mata asing.

Tuduhan tersebut pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post. Dalam surat tuduhan tersebut, Abuammo berulang kali mengakses akun seorang kritikus kerajaan pada 2015 hingga dapat melihat informasi berupa email dan nomor telepon.

Dia juga pernah mengakses seorang pengkritik lainnya untuk mendapatkan informasi pribadi.

Twitter menemukan Alzabarah secara ilegal mengakses data pribadi dan mengeluarkannya pada 2015. Tapi, Alzabarah sempat merekam data lebih dari 6.000 akun, termasuk di antaranya 33 akun yang sedang menjalani proses hukum.

Pihak berwajib Saudi pernah meminta keterangan kepada Twitter tentang 33 akun tersebut dengan alasan kasus hukum.

"Informasi ini bisa saja digunakan untuk mengidentifikasi dan mencair lokasi pengguna Twitter yang menyiarkan unggahan," kata Departemen Kehakiman AS dalam keterangan resmi.

Sementara Almutairi dituduh sebagai agen ganda untuk pemerintah Arab Saudi dan pegawai Twitter.

Abouammo, warga negara AS, ditangkap di Seattle, Washington sementara dua orang lainnya diperkirakan berada di Arab Saudi. Abouammo ditahan sebelum sidang.

Bayaran

Departemen Kehakiman menyatakan dua mantan pegawai Twitter itu mendapat bayaran atau hadiah, salah satunya jam tangan mewah, untuk informasi yang diberikan. Abouammo menyatakan menerima hadiah jam tangan senilai US$35.000 dan berusaha menjualnya di situs Craiglist.org.

The Washington Post menuliskan mereka direkrut oleh pejabat senior Arab Saudi, Bader al-Asaker, seorang penasihat Pangeran Mohammad. Bader al-Asaker kini menjabat sebagai kantor pribadi sang pangerann.

Salah seorang tertuduh pernah mengunggah foto saat Pangeran Mohammad berkunjung ke Washington pada Mei 2015, sementara seorang lainnya datang ke Washington dari San Francisco di waktu yang sama.

Twitter tidak berkomentar mengenai bagaimana mereka menyadari aktivitas kedua mantan pegawai mereka atau apakah mereka pernah melapor ke polisi. Sementara itu, Kedubes Arab Saudi di AS tidak memberikan keterangan pada Reuters mengenai kasus ini, begitu juga dengan al-Asaker.


Mantan Pegawai Twitter Dituduh Mata-mata Saudi Baca Berita Dari Sumber https://ift.tt/33ythaC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar