INILAHCOM, Jakarta - Johnson & Johnson resmi memboyong lensa kontak photocromic pertama di dunia yang mampu beradaptasi pada cahaya, Acuvue Oasys with Transitions, ke Indonesia.
Dinobatkan sebagai salah satu Best Inventions 2018 oleh Majalah Time, Acuvue Oasys with Transitions dikembangkan dengan teknologi terkini melalui kemitraan strategis antara Johnson & Johnson Vision Care Inc dan Transitions Optical Limited.
Inovasi ini menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia akan sebuah produk yang dapat melindungi mata dari paparan cahaya yang menyilaukan dan menghasilkan kinerja penglihatan yang optimal.
Berdasarkan survei Johnson & Johnson Indonesia di tahun ini, 97 persen masyarakat Indonesia merasa terganggu dengan cahaya berlebihan dan menyilaukan dalam aktivitas sehari-hari seperti saat dalam perjalanan, berolahraga di luar ruangan, serta kegiatan di tempat terbuka lainnya.
Hal ini juga tidak lepas dari kondisi geografis Indonesia sebagai negara tropis dengan intensitas sinar matahari yang tinggi.
Aktivitas dalam ruangan seperti menonton televisi dan penggunaan gadget secara aktif juga dapat berdampak pada paparan cahaya biru yang berlebihan. Ditambah lagi dengan jumlah pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 150 juta orang atau yang mewakili lebih dari setengah populasi.
Sekitar 80 persen dari responden survei perusahaan mengatakan bahwa mereka sering menyipitkan mata dan 73 persen bahkan merasa terganggu atau kehilangan fokus akibat cahaya yang menyilaukan tersebut.
Selain itu, paparan sinar UVA, UVB, dan sinar biru yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Paparan sinar radiasi UVA dan UVB yang berlebihan juga dikaitkan dengan sejumlah masalah mata, misalnya seperti pinguecula, pterygium atau pertumbuhan pada lapisan luar (bagian putih mata), dan corneal sunburn (photokeratitis).
Sedangkan paparan sinar biru yang berlebihan juga dapat menyebabkan mata lelah, digital eye strain (ketegangan mata akibat teknologi digital) dan computer vision syndrome (CVS).
Meski demikian, kesadaran masyarakat akan risiko bahaya sinar UVA, UVB, dan sinar biru masih sangat rendah, dan informasi yang disampaikan terkait hal ini juga relatif masih sedikit.
Sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia kurang memahami pentingnya penggunaan alat pendukung penglihatan yang adaptif terhadap cahaya, padahal ini akan sangat mempengaruhi kenyamanan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Hal tersebut yang melatarbelakangi Johnson & Johnson Indonesia meluncurkan inovasi terbarunya, yaitu Acuvue Oasys with Transitions, sebuah lensa kontak yang dapat beradaptasi pada cahaya (photochromic) pertama di dunia.
Dikembangkan melalui penelitian mendalam selama lebih dari 10 tahun, Acuvue Oasys with Transitions hadir untuk menciptakan transformasi kesehatan mata masyarakat Indonesia yang lebih baik.
Acuvue Oasys with Transitions merupakan lensa kontak reusable (dapat digunakan berulang kali) dengan periode pemakaian dua minggu dan merupakan satu-satunya lensa kontak yang memberikan perlindungan 100 persen terhadap sinar UVB.
Produk ini secara khusus dirancang untuk membantu mata menyesuaikan diri dengan lebih baik terhadap perubahan cahaya dan kondisi lingkungan, serta meminimalkan perubahan tampilan pada mata pada saat saat terkena sinar UV atau HEV (High-Energy Visible).
Lensa kontak ini juga dilengkapi dengan Transitions Light Intelligent Technology yang memungkinkan lensa beradaptasi saat terkena cahaya yang terlalu terang menjadi sedikit agak gelap hanya dalam waktu 45 detik, dan kembali lagi seperti kondisi semula dalam waktu 90 detik dari luar ruangan ke dalam ruangan.
Pada aktivasi penuh, lensa menghalangi hingga 70 persen cahaya yang terpapar.

"Melalui teknologi yang dihadirkan Acuvue Oasys with Transitions, para pemakai lensa kontak tidak lagi perlu menyipitkan mata dalam kondisi pencahayaan yang berlebihan sesering biasanya, membuat lensa kontak ini menjadi pilihan utama dalam keseharian pengguna khususnya di Indonesia dengan iklim yang tropis. Selain itu, dapat pula membantu mengurangi risiko kerusakan pada mata kita," ungkap Mia Al Maidah, Brand Manager Acuvue, dalam siaran persnya kepada INILAHCOM.
Inovasi ini lahir dari penelitian dan pengembangan yang mendalam mengenai cahaya yang mengganggu, termasuk uji klinis dengan lebih dari 1.000 pasien.
"Dengan lebih dari 10 tahun penelitian dan pengembangan yang kami lakukan dan juga telah diakui Majalah Time sebagai salah satu Best Inventions 2018, kami mengerahkan yang terbaik untuk menciptakan produk yang tidak hanya sekedar lensa kontak biasa, namun lebih daripada itu," ujar Shirley Loh, Associate Director of Professional Affairs Johnson & Johnson Vision Care SEA.
Dalam kolaborasi Johnson & Johnson Vision Care Inc dan Transitions Optical Limited, Acuvue Oasys with Transitions dikembangkan dengan menggabungkan kekuatan masing-masing perusahaan.
Johnson & Johnson Vision Care Inc merupakan pemimpin dunia untuk produk lensa kontak dan Transitions Optical adalah penyedia terkemuka lensa kacamata photochromic (adaptif pintar) di seluruh dunia.
Dengan teknologinya, mereka menetapkan standar baru untuk kinerja yang maju dan kenyamanan visual yang terus meningkat serta perlindungan optimal pada cahaya biru berbahaya.
"Acuvue Oasys with Transitions merupakan salah satu bentuk komitmen Johnson & Johnson Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia dengan mengedukasi masyarakat akan pentingnya penglihatan dan perawatannya," ucap Devy Andrie Yheanne, Country Leader of Communication & Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia.
"Dengan terus memberikan inovasi terbaik, kami percaya teknologi ini akan membantu masyarakat Indonesia untuk melihat lebih baik, terhubung lebih baik, dan hidup lebih baik," tutupnya.
Acuvue Oasys with Transitions Hadir di Indonesia Baca Berita Dari Sumber https://ift.tt/2M4igav
Tidak ada komentar:
Posting Komentar