INILAHCOM, Astana - Tiga astronot mendarat di Kazakhstan dengan selamat pada Minggu (30/10/2016) setelah misi 115 hari di Stasiun Antariksa Internasional ISS (International Space Station).
Kosmonot Anatoly Ivanishin dari badan antariksa Rusia Roscosmos, Astronot Kate Rubins dari NASA, dan Astronot Takuya Onishi dari badan antariksa Jepang JAEA (Japan Aerospace Exploration Agency), naik kapsul Soyuz milik Rusia meninggalkan ISS.
Tugas mereka bertiga telah digantikan oleh Astronot Shane Kimbrough dari NASA, serta kosmonot Rusia Sergey Ryzhikov dan Andrey Borisenko, yang telah mencapai ISS pada 21 Oktober lalu.
Kendali misi Rusia mengonfirmasi bahwa Rubins, orang pertama yang melakukan perunutan DNA di antariksa, bersama Ivanishin dan Onishi telah mendarat pada pukul 03.58 GMT, demikian lansir AFP.
Ketiganya mendarat di kota stepa Zhezkazgan di bagian tenggara Kazakhstan dalam kondisi sangat dingin setelah penerbangan dari laboratorium orbital.
"Pendaratan sudah selesai dilakukan!" kata kendali misi Rusia, sementara beberapa komentator NASA TV menyatakan bahwa pesawat Soyuz sudah mendarat dalam posisi tegak lurus.
Ahli biologi molekuler Rubins dan Onishi kembali dari misi pertama mereka di antariksa, sementara komandan penerbangan Ivanishin pernah melakukan misi lima bulan di ISS lima tahun lalu.
Perjalanan mereka kembali ke Bumi menandai penyelesaian misi pertama di laboratoium orbital untuk generasi baru pesawat antariksa Soyuz dengan fitur yang telah diperbarui.
Kedatangan ketiga astronot di ISS sempat tertunda dua pekan karena pejabat antariksa Rusia melakukan uji coba perangkat lunak lanjutan pada kendaraan Soyuz MS-01 yang dimodifikasi.
Keikutsertaan Rubins dalam misi itu membangkitkan kegembiraan setelah NASA mengumumkan rencana pembukaan karir ilmuwan untuk pertama kalinya melakukan perunutan DNA di dalam ISS.
Pada Agustus lalu, Rubins berhasil melakukan perunutan DNA tikus, virus, dan bakteri menggunakan perangkat yang disebut MinION sementara para peneliti di Bumi secara bersamaan melakukan perunutan sampel identik.
NASA menyatakan penelitian perunutan biomolekul bisa membantu mengidentifikasi bahaya mikroba di ISS dan mendiagnosis penyakit di antariksa.
Rubins juga perempuan pertama yang berada di ISS sejak Samantha Cristoforetti kembali ke Bumi dengan rekor penerbangan antariksa solo oleh perempuan (199 hari) pada Juni tahun lalu.
Laboratorium antariksa ISS mengorbit Bumi dengan kecepatan sekitar 28.000 kilometer per jam sejak 1998.
Tiga Astronot Kembali ke Bumi dari ISS Baca Berita Dari Sumber http://ift.tt/2f46mvA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar