INILAHCOM, Brussels - Facebook, YouTube, Twitter, dan Microsoft sepakat membentuk kelompok kerja global untuk memaksimalkan usaha menghapus konten terorisme dari platform mereka.
Merespon tekanan dari pemerintahan Eropa dan AS setelah serangan militan, para raksasa internet itu mengatakan ingin membagikan solusi teknis untuk menghapus konten terorisme, komisi penelitian untuk menginformasikan usaha mereka melawan terorisme serta bekerja dengan lebih banyak pakar antiterorisme.
"Global Internet Forum to Counter Terrorism akan menyusun, membuat struktur yang ada serta area kolaborasi antara perusahaan-perusahaan kami dan menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi yang lebih kecil, masyarakat sipil, akademik, pemerintah serta badan supra-nasional seperti Uni Eropa dan PBB," kata mereka dalam keterangan tertulis seperti dilansir Reuters.
Para raksasa internet itu akan memperbaiki pekerjaan teknis mereka seperti database bersama untuk membagikan sidik jari digital uang secara otomatis menentukak video atu foto berisi konten ekstrim.
Mereka juga akan mencoba teknik deteksi konten menggunakan machine learning sekaligus menetapkan 'transparansi standar dalam metode pelaporan untuk menghapus konten terorisme'.
Awal Juni lalu, Facebook terbuka terhadap usaha mereka menghapus konten terorisme untuk menjawab kritik dari politikus yang menyatakan perusahaan teknologi tidak cukup berusaha menghentikan kelompok militan menggunakan platform mereka sebagai alat propaganda dan merekrut anggota.
Google juga telah mengumumkan tambahan kebijakan untuk mengidentifikasi dan menghapus konten teroris atau kekerasan dalam platform berbagi video YouTube.
Twitter telah menangguhkan 376.890 akun terkait kekerasan yang mempromosikan terorisme pada pertengahan kedua 2016 dan akan memberikan informasi terbaru mengenai melawan konten ekstrim di platform mereka dalam Laporan Transparansi mendatang.
Raksasa Internet Bergabung Lawan Konten Terorisme Baca Berita Dari Sumber http://ift.tt/2tqoVDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar