Rubrik Teknologi: 7 Startup 'Komodo' Asia Tenggara, 2 dari Indonesia

Laman

Senin, 31 Juli 2017

7 Startup 'Komodo' Asia Tenggara, 2 dari Indonesia

INILAHCOM, Jakarta - Jika Eropa, Amerika Utara, China, dan India punya sebutan 'unicorn' bagi para perusahaan rintisan alias startup yang nilai bisnisnya mencapai US$1 miliar, maka Asia Tenggara punya jajaran 'komodo'.

Tercatat sedikitnya tujuh 'komodo' tersebar di wilayah Asia Tenggara, sebagaimana dirangkum oleh TechCrunch.

Di antara tujuh 'komodo' yang mendiami kawasan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sebesar US$2,57 triliun tersebut, Indonesia diwakili dua startup yakni Tokopedia dan Traveloka.

Traveloka bahkan menjadi yang termuda di antara para 'komodo', mengingat baru didirikan pada 2012 silam, sedangkan VNG yang bermarkas di Vietnam merupakan yang tertua, berusia 11 tahun.

Berikut kilasan profil tujuh startup 'komodo' Asia Tenggara seperti dilansir Techcrunch:

1. Garena (Permainan, Singapura, didirikan 2009)

- Tahap terakhir: Tahap Pra-IPO, Valuasi US$2,5 miliar
- Total dana yang diungkapkan: Tidak diketahui
- Investor terkemuka: Jenderal Atlantik, Tencent

Garena sering disebut sebagai Tencent-nya Asia Tenggara. Pendanaan terakhir dari The Ontario Teachers Pension Plan yang jumlah tidak diungkapkan pada Maret 2015 telah melambungkan platform game ini sebagai 'komodo' paling berharga dalam daftar ini.

Dalam pengumuman pendanaan tersebut, basis pengguna desktop (17 juta) masih membayangi basis pengguna aktif bulanan (11 juta) dan telah mencapai pendapatan tahunan sebesar US$200 juta.

2. GrabTaxi (Marketplace, Malaysia, didirikan 2011)

- Tahap terakhir: US$350 juta Seri E, valuasi US$1,8 miliar
- Total dana yang diungkapkan: US$680 juta
- Investor terkemuka: GGV Capital, Vertex Venture Holdings, SoftBank Capital

Agregator taksi terbesar di Asia Tenggara, GrabTaxi, adalah jawaban kawasan tersebut untuk Uber. Baru-baru ini, GrabTaxi bekerja sama dengan perusahaan investasi SoftBank lainnya (Ola dan Didi Kuaidi) dan Lyft untuk memberikan ridesharing yang mulus ke seluruh negara yang tersentuh layanan mereka.

GrabTaxi memimpin Asia Tenggara dengan 1,5 juta pemesanan setiap harinya di 22 kota di enam negara.

3. Lazada (Marketplace, Singapura, didirikan 2011)

- Tahap Terakhir: US$250 juta Seri F, valuasi US$1,25 miliar
- Total dana yang diungkapkan: US$650 juta
- Investor terkemuka: Internet Roket, Temasek Holdings

Toko berbasis internet yang dikembangkan oleh Lazada mengalami pertumbuhan tinggi setelah kesuksesan JD dan Alibaba di China, serta Flipkart dan Snapdeal dari India. Dalam pengembangannya, Lazada masih dalam tahap bayi.

Lazada berencana menggunakan dana terbaru untuk meningkatkan pengalaman berbelanja dengan meningkatkan logistik, solusi pembayaran dan basis pedagang pihak ketiga.

4. Razer (Hardware, Singapura dan AS, didirikan: 2005)

- Tahap terakhir: Tahap Pra-IPO, valuasi US$1 miliar
- Total dana yang diungkapkan: US$50 juta
- Investor terkemuka: Accel Partners, Intel Capital

Perusahaan hardware game Razer didirikan oleh pengacara kelahiran Singapura Tan Ming-Liang bersama teknolog AS Robert Krakoff.

Baru-baru ini, startup tersebut membuka toko konsep ketiganya di Bangkok (setelah Taipei dan Manila), yang menunjukkan fokus strategisnya pada kemakmuran para gamer Asia.

Razer juga telah bermitra dengan vendor PC terbesar di dunia untuk merekayasa berbagai PC Lenovo China sehingga bisa memuskan para penggemar Razer.

5. Tokopedia (Marketplace, Indonesia, didirikan 2009)

- Tahap terakhir: US$100 juta Seri E, valuasi US$1 miliar
- Total dana yang diungkapkan: US$100 juta
- Investor terkemuka: Sequoia Capital, SoftBank Capital, East Ventures

Tokopedia adalah pasar Consumer to Consumer (C2C) teratas di Indonesia yang memungkinkan pemilik individu dan UKM membuka dan memelihara toko online mereka secara gratis.

Startup ini beroperasi pada model freemium, di mana pemilik toko yang membayar mendapatkan fitur tambahan seperti kontrol pengguna dan kemampuan untuk menambahkan atau menjual rangkaian produk yang lebih besar.

Tokopedia merupakan investasi pertama East Ventures dan investasi pertama Sequoia Capital di Asia Tenggara.

6. Traveloka (Marketplace, Indonesia, didirikan 2012)

- Tahap terakhir: Tahap Pertumbuhan, valuasi US$1 miliar
- Total dana yang diungkapkan: Tidak diketahui
- Investor terkemuka: Global Founders Capital (GFC), East Ventures, Expedia Inc

Traveloka didirikan oleh tim yang terdiri dari tiga orang, yakni seorang lulusan Harvard dan insinyur NetSuite dan LinkedIn. Startup ini masuk dalam daftar pencarian dan pemesanan penerbangan nomor wahid di Indonesia, menurut comScore.

Baca juga: Traveloka Peroleh Investasi Rp6,6 Triliun

SimiliarWeb mencatat bahwa Traveloka memiliki 3,7 juta pengunjung lewat desktop pada November 2015.

Menurut sumber terpercaya, nilai pemesanan tahunannya telah melampaui US$1 miliar. Keuntungan yang sangat besar dari Traveloka adalah bahwa walaupun bisnis e-commerce Business to consumer (B2C), startup ini mampu menghindari mimpi buruk logistik Indonesia karena skema e-ticketing.

7. VNG (Permainan, Vietnam, didirikan 2004)

- Tahap terakhir: Tahap Pertumbuhan, valuasi US$1 miliar
- Total dana yang diungkapkan: Tidak diketahui
- Investor terkemuka: CyberAgent Ventures, IDG Ventures Vietnam

VNG, pesaing Garena, pertama kali mulai membesarkan perusahaan game Kingsoft untuk lisensi game. Dari sana, dibangun sebuah platform yang membentang dari unduhan musik hingga game mobile ke aplikasi chat andalannya, Zalo.

Meskipun hanya fokus pada Vietnam, yang merupakan anomali itu sendiri, startup ini telah memperoleh pendapatan US$100 juta, dengan 2.000 karyawan di seluruh Vietnam.

Upaya VNG untuk menjelajah China dan Jepang dengan merilis game sejauh ini dilaporkan belum berhasil menggalang kesuksesan. [tar]


7 Startup 'Komodo' Asia Tenggara, 2 dari Indonesia Baca Berita Dari Sumber http://ini.la/2394823

Tidak ada komentar:

Posting Komentar