INILAHCOM, Tokyo - Nissan akan memangkas 20 persen produksi kendaraan mereka di kawasan Amerika Utara untuk mengatasi penurunan keuntungan di AS sebagai pasar penjualan terbesarnya.
Menurut Nikkei, Nissan telah memperlambat produksi di AS. Peningkatan penjualan kendaraan yang agresif justru datang karena adanya diskon dan penjualan fleet yang mengurangi keuntungan di negeri Paman Sam itu.
Pengurangan sudah berlangsung di dua pabrik perakitan di AS dan tiga di Meksiko. Nikkei menambahkan bahwa karyawan tidak akan dilepaskan, sedangkan jalur produksi tidak sepenuhnya berhenti dengan pengurangan yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun ini. .
Di sisi lain, Nissan mengatakan bahwa laporan Nikkei itu tidak berdasarkan pengumuman perusahaan.
Baca juga: Nissan Boyong SUV New Terra ke Asia Tenggara
Produksi kendaraan Nissan di AS, termasuk crossover Rogue yang populer dan sedan Altima bervolume tinggi, turun 9,2 persen pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2018, menurut data-data produksi perusahaan, setelah periode peningkatan penjualan pada 2016.
Pada awal bulan ini, perusahaan mengatakan kembali bahwa strategi penjualannya di AS bergeser dari keuntungan yang berkelanjutan menjadi pertumbuhan yang agresif, kendati hal tersebut menurunkan utilisasi pabrik supaya para diler-diler fokus menjual mobil yang sudah tersedia.
Nissan melihat penjualannya di AS menurun sekitar 6,5 persen pada 2018, karena permintaan yang melambat pada sedan Altima yang modelnya akan disegarkan pada akhir tahun ini.
Pemberian diskon pada Altima, Rogue, dan model lainnya menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan laba operasional sebesar 30,5 persen di Amerika Utara.
Pada 2010, Nissan melipatgandakan penjualan mobil di kawasan itu menjadi sekitar 1,6 juta unit, sejalan dengan target untuk menguasai 10 persen pangsa pasar kendaraan di AS.
Nissan mengoperasikan dua pabrik di AS dan tiga di Meksiko dengan 60 persen dari seluruh kendaraan Nissan yang dijual di AS diproduksi secara lokal, demikian lansir Reuters.
Laba Menurun di AS, Nissan Pangkas 20% Produksi Baca Berita Dari Sumber https://ift.tt/2Jhgdjc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar