INILAHCOM, Washington - Selama misi Apollo, para astronot diketahui mengumpulkan sekitar 2.200 sampel batuan dari Bulan dengan total berat 382 kilogram. Kurator NASA Ryan Zeigler mengatakan, batu-batu tersebut masih dipelajari hingga saat ini.
Zeigler, yang juga melakukan penelitian geokimia, bertanggung jawab untuk mengawasi koleksi batuan luar angkasa NASA dari misi Apollo, Mars, asteroid, bintang, dan tempat-tempat lain selain Bumi.
Menurut dia, para ilmuwan baru mempelajari sekitar 16 persen sampel Apollo. Di antara itu, hanya sepertiga yang telah dipamerkan. Sedangkan sisanya dijaga agar tetap murni.
"Kami mencoba untuk tidak menghabiskan sampel sehingga para ilmuwan masa depan masih memiliki kesempatan untuk mempelajarinya," kata Zeigler seperti dilansir National Geographic.
"Meskipun saya tahu bahwa batuan Bulan dari misi Apollo dimaksudkan sebagai sumber ilmiah, namun mereka juga memiliki kepentingan sejarah dan budaya yang signifikan. Oleh sebab itu, sampel-sampel ini perlu dilestarikan dengan mempertimbangkan hal tersebut," imbuhnya.
Penting untuk memastikan bahwa peneliti di masa depan memiliki batuan luar angkasa yang cukup untuk dipelajari. Terutama karena kita tidak dapat memprediksi hasil yang akan mereka temukan nantinya.
"Pemahaman kita tentang Bulan, dan juga keseluruhan tata surya, telah berkembang berkat studi sampel Apollo yang berkelanjutan," ujar Zeigler.
NASA Masih Simpan Ratusan Kilogram Batu dari Bulan Baca Berita Dari Sumber https://ift.tt/2mUqaGf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar