INILAHCOM, Beijing - Nissan kabarnya berencana memangkas produksi kendaraan di China sebanyak 30.000 unit dalam beberapa bulan mendatang. Menurut sejumlah sumber kepada Reuters, hal tersebut dilakukan Nissan di tengah pergulatan produsen mobil dengan penurunan permintaan di pasar mobil terbesar di dunia itu.
Setelah Ford dan Hyundai, Nissan menjadi produsen mobil terbaru yang memangkas produksi di pasar otomotif China, di mana pertumbuhan ekonomi yang melambat dan perang dagang yang melumpuhkan dengan AS telah memukul penjualan kendaraan dalam beberapa bulan terakhir.
Nissan berencana untuk memangkas produksi di China dengan total 30.000 unit selama periode Desember-Februari dari rencana produksi awalnya, kata sumber yang menolak disebutkan namanya karena rencana itu tidak dipublikasikan.
Para pembuat mobil menetapkan rencana awal tentang berapa banyak kendaraan yang akan diproduksi di masing-masing pabrik mereka. Rencana ini dapat dimodifikasi karena permintaan, masalah rantai pasokan, dan faktor lainnya. Tidak diketahui berapa banyak yang telah direncanakan Nissan untuk diproduksi dalam tiga bulan.
Produsen mobil menghasilkan hampir 400.000 unit di China selama periode tiga bulan yang berakhir Februari tahun ini. Periode ini mencakup dua bulan pertama tahun ini, ketika penjualan biasanya lambat menjelang liburan Tahun Baru Imlek.
Media bisnis Jepang, Nikkei, melaporkan bahwa Nissan berencana untuk memotong produksi di tiga pabrik di China, termasuk satu di Dalian, tempat mereka memproduksi model crossover SUV Qashqai dan Infiniti QX50 yang populer, dan di Zhengzhou, di mana Nissan membuat X-Trail, salah satu model terlarisnya, dan model merek Venucia.
Namun, seorang juru bicara Nissan di Beijing menolak untuk mengomentari rencana produksi masa depan.
China adalah pasar terbesar kedua Nissan, terhitung sekitar seperempat dari penjualan kendaraan global tahunannya. Nissan menjual 1,5 juta kendaraan di China tahun lalu, dan awal tahun ini mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan penjualan menjadi 2,6 juta unit pada tahun 2022, menjadikan China pasar terbesar dalam hal penjualan kendaraan.
Tetapi meningkatnya permintaan untuk mobil di China tampaknya telah berakhir, dengan catatan penurunan penjualan tahunan untuk pertama kalinya sejak setidaknya tahun 1990. Penjualan grup Nissan di China naik 3,9 persen pada Januari Periode-November, melambat dari lonjakan 12 persen setahun yang lalu.
Perlambatan di pasar utama terjadi pada saat produsen mobil Jepang itu bergulat dengan skandal yang melibatkan dugaan pelanggaran keuangan Carlos Ghosn, yang menyebabkan penangkapannya dan pemecatan berikutnya sebagai chairman, dan mempererat hubungan dengan mitra otomotif Prancis, Renault SA.
Nissan Akan Pangkas Produksi Kendaraan di China Baca Berita Dari Sumber http://bit.ly/2VmOxwc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar