ERA generasi keempat diharapkan menjadi momentum untuk merevitalisasi industri nasional agar mampu bersaing dalam percaturan skala ekonomi internasional.
Teknologi generasi keempat akan makin dalam. Otomatisasi akan diterapkan di hampir semua sektor dan Internet merambah segala lini.
Revolusi tersebut menjanjikan efisiensi dan produktivitas. Penjelasan sederhananya seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, revolusi industri 4.0 adalah dorongan inovasi-inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat.
Perubahan-perubahan tak terduga menjadi fenomena yang akan sering muncul pada era revolusi industri 4.0.
Telkomsel, sebagai operator telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pengguna lebih dari 168 Juta pengguna Telkomsel mempunyai kunci modal besar menghadapi revolusi industri fase keempat dengan penetrasi pengguna internet yang makin besar.
Tentu saja, Telkomsel dengan semangat nasionalisme berkomitmen untuk terus memajukan bangsa sekaligus bentuk dukungan bagi program pemerintah Making Indonesia 4.0.
Meski para operator pesaing masih tetap berjibaku dengan jualan paket data serta konsolidasi Telkomsel terlihat cukup stabil dan konsisten bermain di ranah ini.
Tercatat sepanjang 2018 menjadi tahun istimewa karena Telkomsel sukses memperluas konsisten implementasi berbagai layanan digitalnya untuk pengembangan gaya hidup untuk bertransfornasi di masyarakat.
Edukasi digital Telkomsel dilakukan dengan memperkenalkan gaya hidup digital dari segala lini, termasuk layanan VideoMax dan T-Cash pada pertengahan tahun Juni lalu.
Khusus T-Cash sendiri telah sukses menjangkau lebih dari 30 Juta pelanggan lintas operator telekomunikasi di 34 provinsi di Indonesia, dengan lebih dari 20 Juta transaksi bulanan yang berasal dari layanan di lebih dari 75.000 merchant outlet. Layanan penyaluran pembiayaan kredit UMI akan turut serta melengkapi beragam layanan lainnya yang telah dihadirkan T-Cash.
Kunci implementasi Internet of Thing (IoT)
Penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu kunci revolusi industri generasi keempat. Sebab, revolusi industri 4.0 menuntut adanya ketersediaan informasi secara cepat dan tepat.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, IoT menjadi salah satu kunci dari adopsi revolusi industri 4.0 di Indonesia.
"Oleh karenanya, Telkomsel secara konsisten meningkatkan kesiapan teknologi dan jaringan sebagai bagian dari upaya mengakselerasi terbentuknya ekosistem IoT di Indonesia," ujar Ririek.
"Upaya ini merupakan salah satu bentuk dukungan Telkomsel bagi roadmap pemerintah Indonesia yaitu Making Indonesia 4.0 dalam rangka memasuki era industri 4.0, dimana aspek penguasaan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi menjadi kunci penentu daya saing Indonesia," lanjutnya.
Pengembangan di sektor IoT juga menjadi peran sentral Telkomsel mewujudkan ekosistem IoT.
Melalui penerapan teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things) di Kampung Perikanan Digital yang ada di kawasan pertambakan Losarang, Kabupaten Indramayu lalu bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) DISJAYA untuk mengimplementasikan teknologi tersebut pada sistem meter di jaringan listrik yang jadi komersialisasi meter pertama di Asia tenggara.
Pada gelaran akbar Asian Games 2018, Telkomsel juga memberikan pengalaman teknologi 5G pertama kali bagi masyarakat Indonesia yang berisi berberapa aplikasi penggunaan untuk menopang sistem industri 4.0 tidak hanya dari IoT namun juga ada Artificial Intelligence, Human–Machine Interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing.
"Telkomsel akan terus berupaya tanpa henti untuk membangun Indonesia dengan berinvestasi di berbagai revolusi industri demi meningkatkan produktivitas dan efisiensi bangsa," kata Ririek.
Kalimat dari bos eksekutif ini sejalan dari sisi pengembangan developer lokal upaya yang dilakukan Telkomsel dalam memenuhi kebutuhan produk kreatif digital lainnya yang aman penting adalah dengan meluncurkan program Telkomsel Innovation Center (TINC).
Program ini merangkum berbagai kegiatan dalam membentuk ekosistem IoT Indonesia, berupa penyediaan laboratorium IoT, program mentoring dan bootcamp bersama expertise di bidang IoT, serta networking access bagi para startup, developer, maupun system integrator dengan para pemain industri terkait.
Program TINC diinisiasi untuk menciptakan ekosistem IoT yang matang, yang dapat mendukung terciptanya produk siap pakai yang juga layak jual secara bisnis bagi masyarakat.
Selama setahun berjalan, kolaborasi bersama para inovator yang berada di bawah naungan TINC sudah menghasilkan berbagai solusi bisnis berbasis NB-IoT (Narrowband Internet of Things).
Solusi IoT di bawah naungan TINC Pada tahun 2018 ini itu Telkomsel di antaranya menghasilkan layanan IoT yang menyasar segmen B2C, yaitu T-Drive dan T-Bike.
Di luar isu monopoli yang disematkan para kompetitor, nyatanya dengan kesiapannya Telkomsel berkomitmen penuh terhadap eksosistem digital Nusantara revolusi industri jilid 4 ke depannya secara nyata dan layak diapresiasi.
Telkomsel Paling Siap Menyongsong Revolusi Jilid 4 Baca Berita Dari Sumber http://bit.ly/2EWoiXI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar