Rubrik Teknologi: Kemenristekdikti Pamer Startup Inovatif & Komersil

Laman

Rabu, 10 April 2019

Kemenristekdikti Pamer Startup Inovatif & Komersil

INILAHCOM, Jakarta - Berbagai perusahaan startup yang didirikan anak muda Indonesia mampu menghasilkan karya yang tidak hanya bernilai inovatif dan berteknologi tinggi, namun juga memiliki nilai komersial.

Demikian ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat memberi arahan pada Indonesia Startup Summit (ISS) Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang memamerkan lebih dari enam puluh karya generasi milenial terbaik Indonesia di Jakarta International Expo, Rabu (10/4/2019).

“Contoh, kita mempunyai kapal yang dibangun oleh riset, yaitu kapal pelat datar (dari PT Juragan Kapal), baik dari segi energi, kekuatan kapal, harga kapalnya, lifetime kapalnya, semuanya dihitung ternyata paling unggul (dibanding kapal dari bahan lain). Contoh motor Gesits. Ini pertama kali di Indonesia. Selama ini kita tidak punya (teknologi) prinsipal dari Indonesia,” ungkap Menristekdikti di hadapan awak media.

Dengan adanya para pemuda yang memiliki startup teknologi berlandaskan riset dan inovasi, Indonesia siap menyongsong bonus demografi yang menurut Badan Pusat Statistik akan memuncak pada 2030. Pada tahun lalu tercatat 24 persen dari masyarakat Indonesia berasal dari usia 20 hingga 35 tahun. Dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan usia produktif akan mengambil 70 persen dari total populasi Indonesia, dimana diperlukan lebih banyak lowongan kerja baru yang dapat bersaing secara global.

“Dari startup dunia, ternyata Indonesia punya potensi besar, dari anak-anak muda, dari mahasiswa, dari masyarakat, semua lakukan, ternyata Indonesia masuk ranking lima dunia dari startupnya. Kebijakan dari Bapak Presiden Jokowi, mereka harus didorong menciptakan entrepreneurs muda,” ungkap Menristekdikti

Selama pemerintahan lima tahun terakhir, Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang dibiayai dan dibimbing Kemenristekdikti tidak membatasi pengembangan startup di Indonesia pada bidang teknologi informasi saja mengikuti tren yang banyak dikembangkan oleh perusahaan maupun lembaga lain. Terdapat tujuh bidang fokus di luar teknologi informasi yang tenants atau peserta inkubasi bisnis Kemenristekdikti ikuti.

“Bidang-bidang apa saja yang kami lakukan, satu di bidang pangan dan pertanian. Ini luar biasa. Startup-startupnya sudah bagus. Kedua di bidang obat-obatan. Yang ketiga teknologi informasi. Keempat transportasi, kita bisa menghasilkan transportasi darat, yaitu motor listrik yang disebut Gesits. Ini adalah prinsipal pertama kali di Indonesia dalam sejarah. Kalau kita sebut motor listrik, sebut saja Gesits. Kalau kita sebut Gesits, pasti orang ingat motor listrik,” ungkap Menristekdikti yang memasuki Jakarta International Expo dengan mengendarai langsung motor Gesits bersama para eselon satu Kemenristekdikti tersebut.

Di samping Gesits, di bidang transportasi, juga ada kapal pelat datar yang dikembangkan oleh Teknik Perkapalan Universitas Indonesia (UI) bersama PT Juragan Kapal. PT Juragan Kapal sendiri saat ini sudah memiliki omzet 6,5 miliar Rupiah, tertinggi kedua setelah PT Meta Sukses Pratama (MSP) yang memproduksi Satpam Pintar dengan omzet 7 miliar Rupiah.

“Di samping motor Gesits, di laut kita juga punya kapal pelat datar. Barusan kami luncurkan dari Jakarta menuju Bintuni, Papua. Bahkan memasuki laut yang gelombangnya sampai empat meter. Kata nahkoda kapal, selama lima belas tahun dia menjalankan kapal, baru kapal ini yang paling nyaman dan terbaik,” ungkap Nasir di hadapan ratusan peserta.

Sumbangan perguruan tinggi yang berkolaborasi dengan industri juga mencakup bidang lainnya, salah satunya di bidang energi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PT Pertamina.

“Di bidang advanced material, termasuk di bidang nanoteknologi nanti yang dilakukan oleh para peneliti yang menghasilkan inovasi di bidang kesehatan dan material maju. Dan di bidang energi, mulai dari solar cell dan baterai sudah ada juga. Renewable energy juga ada dari minyak kelapa sawit bisa digunakan menjadi bensin, solar, avtur, yang diinisiasi ITB oleh Profesor Subagjo,” ungkap Nasir.

Salah satu bidang yang para wirausahanya belum banyak dibimbing atau diinkubasi oleh perusahaan atau lembaga adalah di bidang pertanian. Salah satu startup, yaitu PT Djava Sukses Abadi memiliki merek tempe Mangano yang sudah diekspor hingga ke Korea Selatan.

“Di bidang pangan saya ambil contoh tempe. Semua makan tempe, kan? Tempe itu sekarang ada permintaan dari luar negeri, mengimpor dari Indonesia. Biasanya umurnya tiga hari, empat hari sudah busuk. Ini bisa satu bulan tanpa bahan kimia. Sekarang sudah diekspor ke Korea Selatan. Tempe dari Indonesia, dari startup yang dibina Kemenristekdikti,” papar Menristekdikti.

Kemenristekdikti tidak hanya memberikan modal dan membimbing startup teknologi, namun juga membantu para perusahaan pemula tersebut untuk mendapatkan insentif lain melalui pemotongan pajak (tax deduction) agar lebih banyak modal dan laba yang dialokasikan untuk riset.

“Saya lagi mengajukan ke Bapak Presiden, melalui Menteri Perindustrian dan juga Menteri Keuangan, para startup ke depan itu harus mendapatkan fasilitas pajak, supaya tax deduction bisa didapatkan, sehingga tidak dibebani pajak dulu. Kalau peraturannya keluar, mudah-mudahan para startup bisa menikmati pajak yang dibebaskan oleh pemerintah,” harap Nasir.

Di hadapan para startup dan ratusan mahasiswa yang menjadi peserta Indonesia Startup Summit (ISS), Menristekdikti meyakini dan mendoakan para startup yang hadir pada acara tersebut dapat menjadi perusahaan besar dan konglomerat beberapa tahun ke depan. Nasir memberi contoh Gojek yang saat ini sudah menjadi decacorn dengan valuasi lebih dari 10 juta dollar Amerika setelah 10 tahun beroperasi.

“Indonesia Startup Summit ini tonggak startup yang kita bangun di Indonesia harus menggerakkan ekonomi di Indonesia berbasis riset dan teknologi. Saya berterima kasih kepada para startup. Mudah-mudahan para startup ke depan semakin sukses, mampu menggerakkan ekonomi. Mudah-mudahan dari sini ke depan Anda punya silent hope untuk menjadi perusahaan besar di Indonesia. Dari beberapa startup yang berhasil, nanti kami coba kerjasamakan dengan perusahaan dari luar negeri. Kemarin kami kirim ke Inggris, kami kolaborasikan dengan Inggris. Mudah-mudahan para startup sepuluh tahun ke depan bisa jadi perusahaan konglomerat seperti Gojek," papar Nasir.

Dalam kesempatan ISS ini, Kemenristekdikti mengumumkan dan memberi penghargaan kepada lima karya srartup yang paling menginspirasi yang dibina Kemenristekdikti melalui Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Lima karya paling inspiratif tersebut antara lain:

1. The Most Inspiring Startup dengan nama produk Compac Motorcycle dan nama inventor Suwanto

2. The Most Breakthrough Startup dengan nama produk: Kapal Pelat Datar dan nama perusahaan startup PT Juragan Kapal yang mengembangkan produk bersama Program Studi Teknik Perkapalan Universitas Indonesia (UI)

3. The Most Social Impact Startup denan nama startup Aruna Indonesia, yaitu aplikasi yang mempertemukan nelayan langsung dengan konsumen yang dikembangkan oleh Farid Naufal Aslam, lulusan Universitas Telkom.

4. The Most Growing Startup dengan nama produk GESITS yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan diproduksi PT. Wijaya Manufakturing, perusahaan patungan PT. Gesits Technologies Indo (GTI) dengan anak perusahaan BUMN, PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON)

5. The Most Competitive Innovation dengan nama produk: Katalis Merah Putih dengan nama inventor Profesor Subagjo dari Institut Teknologi Bandung (ITB)

Para startup yang diundang ke Indonesia Startup Summit 2019 dilatih dalam Booth-Camp Startup 2019 dalam merancang strategi pengembangan bisnis. Mayoritas generasi milenial yang hadir tersebut dimotivasi untuk mampu membawa produknya menuju pasar. Mereka juga dilatih tentang aspek legal, branding, design thinking, dan model bisnis. Kemenristekdikti menargetkan mereka mampu mensinergikan proses inovasi yang efektif dengan aspek komersial.

“Indonesia Startup Summit ini kita laksanakan dalam rangka melakukan komunikasi dan jejaring antara para inovator, para pengusaha, para industrialis, dan para investor dalam rangka kita mengembangkan kemampuan bangsa kita dari hasil penelitian dan pengembangan yang melahirkan berbagai teknologi dan inovasi kemudian dihilirisasi menjadi suatu usaha yang diharapkan dapat menjadi atau meleverasi perekonomian nasional di masa yang akan datang,” ungkap Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe dalam laporannya di hadapan Menristekdikti dan ratusan peserta.

Indonesia Startup Summit ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Ali Ghufron Mukti, Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Didin Wahidin, para kepala lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK) dalam koordinasi Kemenristekdikti, para perwakilan dari Kementerian Perindustrian, para perwakilan dari Kementerian Perhubungan, para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, oara pimpinan mitra industri Kemenristekdikti, para inovator, para peneliti, serta ratusan peserta dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. [*]


Kemenristekdikti Pamer Startup Inovatif & Komersil Baca Berita Dari Sumber http://bit.ly/2P3GmSJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar