INILAHCOM, Washington DC - US Cyber Command yang merupakan bagian dari badan keamanan nasional AS, National Security Agency (NSA), mengumumkan contoh malware yang digunakan oleh peretas Korea Utara.
Disebutkan malware bernama Electric Fish ini dapat menyedot data dari sistem yang disusupi saat ada celah keamanan di internet.
Mengutip TechCrunch, pihak US Cyber Command mengklaim malware ini digunakan oleh kelompok peretas yang berbeda dari serangan ke Sony di 2016 dan ransomware WannaCry di 2017. Electric Fish digunakan oleh kelompok peretas bernama APT38 berdasarkan laporan intelijen AS.
Meskipun berbeda, tapi kelompok peretas ini memiliki status yang sama, yang dibayar oleh pemerintah Korea Utara tapi tidak berasal dari negara tersebut. APT38d diketahui memiliki motif kejahatan finansial dalam serangannya.
Badan intelijen AS menduga serangan ini demi memperoleh uang untuk mendanai proyek pengembangan senjata Korea Utara.
Mereka sendiri tidak menyebut sejak kapan malware ini menyerang tapi disebutkan Electric Fish sudah menyusupi internet sejak beberapa tahun.
Electric Fish dilaporkan mengendap di sistem perbankan di berbagai dunia namun baru ditemukan oleh pihak US Cyber Command Mei lalu.
Diklaim bahwa Electric Fish berhasil melakukan serangan dan meraup uang sebanyak lebih dari US$100 juta atau Rp1,4 triliun.
AS Laporkan Malware yang Dipakai Peretas Korut Baca Berita Dari Sumber https://ift.tt/2KNCBjR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar