Rubrik Teknologi: Qualcomm Konfirmasi Kirim Komponen ke Huawei

Laman

Sabtu, 28 September 2019

Qualcomm Konfirmasi Kirim Komponen ke Huawei

INILAHCOM, San Francisco - CEO Qualcomm Steve Mollenkopf mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim komponen ke Huawei, yang tidak masuk dalam larangan perang dagang AS-China.

Diberi label sebagai ancaman keamanan nasional untuk negara-negara bagian di AS, Huawei masuk dalam daftar entitas Departemen Perdagangan AS pada pertengahan Mei lalu. Akibatnya, perusahaan asal China tersebut tidak dapat mengakses rantai pasokannya di AS.

Pada Mei juga, AS mengumumkan periode 90 hari di mana beberapa pemasok Huawei menerima lisensi khusus dari Departemen Perdagangan AS yang memungkinkan mereka untuk mengirim komponen dan perangkat lunak.

Hal lain yang diizinkan adalah kontrak yang diperlukan untuk menyediakan layanan dan dukungan, termasuk pembaruan atau patch perangkat lunak untuk handset Huawei.

Ketika periode 90 hari pertama berakhir, periode 90 hari kedua dimulai dengan 130 perusahaan AS meminta lisensi khusus.

Mollenkopf mengatakan bahwa Qualcomm ingin mencapai kesepakatan jangka panjang dengan Huawei, namun hal itu jelas akan tergantung pada Presiden AS Donald Trump.

Huawei dianggap ancaman untuk keamanan nasional AS yang seolah-olah menjadi alasan penempatannya di daftar entitas. Muncul rumor bahwa Huawei memiliki 'pintu belakang' yang dapat mengirim informasi tentang konsumen dan perusahaan AS kepada pemerintah China.

Huawei telah membantah rumor tersebut berkali-kali, dan CEO Huawei Liang Hua bersedia menandatangani kontrak 'no-spy' dengan negara mana pun.

Meskipun tidak diketahui secara pasti komponen apa yang saat ini dikirimkan Qualcomm ke Huawei, namun raksasa teknologi China itu telah menggunakan chipset Snapdragon untuk beberapa model smartphone non-peremium milik mereka.

Huawei mendesain chipset miliknya sendiri, Kirin, yang diproduksi oleh TSMC. Chipset tersebut digunakan Huawei untuk mengotaki smartphone premium besutannya.

Selain Qualcomm, beberapa perusahaan AS yang harus memutuskan hubungan dengan Huawei, termasuk Google, membuat seri smartphone premium terbaru Huawei, Mate 30, tidak dapat menggunakan layanan Google Play.

Itu berarti bahwa lini smartphone tersebut tidak akan memiliki aplikasi inti Google, termasuk Play Store, YouTube, Gmail, dan Google Maps. Namun, untuk mengatasi hal itu, Huawei telah memiliki Huawei Mobile Service yang berjalan pada versi open source Android, demikian laporan Phone Arena. [ikh]


Qualcomm Konfirmasi Kirim Komponen ke Huawei Baca Berita Dari Sumber https://ift.tt/2oa8eLD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar