INILAHCOM, Jakarta - Banyak orang yang belum memahami bahwa memakai software palsu atau bajakan pada perangkat komputer dapat merugikan mereka sendiri, salah satunya adalah kerugian besar yang akan diderita para pengguna transaksi online.
"Sangat disarankan menggunakan software asli untuk melindungi diri dari kemungkinan buruk yang bersifat kriminal," kata Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Penggunaan software bajakan adalah berbahaya bagi pengguna yang sering melakukan transaksi perbankan, e-commerce, dan transaksi lain yang berhubungan dengan kerahasiaan pribadi.
Baca juga: Microsoft Gandeng Lima E-Commerce Lawan Pembajakan
Andreas mencontohkan salah satu kasus yang sering terjadi akibat menggunakan software palsu atau bajakan adalah kehilangan uang dalam jumlah tertentu di bank.
"Di dunia ini, kita bisa lihat banyak orang yang kehilangan uang di bank tanpa mereka tahu karena jumlahnya kecil, tapi berulang-ulang," katanya.
Software adalah salah satu barang yang sering dipalsukan, selain obat-obatan, makanan dan minuman, kosmetik, barang-barang yang terbuat dari kulit, pakaian serta tinta komputer, berdasarkan survei Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP).
Sekretaris Jenderal MIAP Justisiari P. Kusumah menyatakan bahwa kerugian pajak akibat peredaran barang-barang palsu adalah Rp43,2 triliun pada periode 2010-2014.
Selain menimbulkan kerugian pajak, peredaran barang palsu dapat mengurangi kesempatan kerja karena investor berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya. [tar]
Software Palsu Bahayakan Pengguna Transaksi Online Baca Berita Dari Sumber http://ift.tt/2g33SwU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar