Rubrik Teknologi: Warung Pintar & Tokopedia Dorong Ritel Tradisional

Laman

Kamis, 28 November 2019

Warung Pintar & Tokopedia Dorong Ritel Tradisional

INILAHCOM, Jakarta - Perusahaan teknologi bisnis mikro Warung Pintar bersama Mitra Tokopedia mengumumkan kerja sama untuk meluncurkan Gerakan Warung Nasional.

Gerakan ini memiliki tujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengapresiasi para pelaku warung Tanah Air yang telah berkontribusi selama puluhan tahun untuk perekonomian Indonesia.
 
Warung Pintar dan Mitra Tokopedia berupaya untuk membuka akses digitalisasi dan menciptakan produk yang tepat guna. Namun, kedua pihak sadar bahwa dampak sosial ekonomi bagi masyarakat Indonesia akan lebih berlipat ganda bila dilakukan dengan berkolaborasi. Tidak hanya antara Warung Pintar dan Mitra Tokopedia, namun juga seluruh lapisan masyarakat.

"Kami percaya tulang punggung perekonomian Indonesia terletak pada masyarakat akar rumput, kami terus berinovasi untuk mematahkan stigma tentang warung yang jauh dari teknologi," ujar Agung Bezharie Hadinegoro, CEO & Co-Founder Warung Pintar, dalam keterangan tertulisnya.

"Penetrasi penggunaan teknologi digital Mitra Warung Pintar mencapai 95 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang baru mencapai 56 persen. Adapun, 90 persen Mitra menggunakan teknologi yang disediakan Warung Pintar untuk mendukung operasional bisnis warung," lanjut dia.

Berdasarkan hasil penelitian Nielsen tahun 2018, angka penjualan barang kebutuhan sehari-hari di ritel modern dan tradisional mencapai Rp700 triliun, dan 72 persen di antaranya berasal dari ritel tradisional seperti warung dan kios.

Sementara menurut data dari Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2017, di Indonesia terdapat bisnis 61 juta unit bisnis mikro, sedangkan jumlah bisnis kecil menengah hanya 757 ribu unit.

Hal itu menunjukan besarnya kesenjangan sekaligus potensi pemberdayaan bisnis mikro oleh berbagai pemangku kepentingan.

Warung Pintar juga mendorong literasi finansial bagi Mitra, tercatat 91 persen telah memiliki setidaknya satu produk finansial.

"Angka itu lebih besar dari Financial Inclusion Index nasional dan global yang masing-masing sebesar 42 persen dan 70 persen," kata Agung.

Warung Pintar dan Tokopedia terus mendorong inklusi dan literasi digital untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Associate Vice President New Retail Tokopedia Adi Putra mengatakan, selama puluhan tahun terakhir, industri warung dan toko kelontong Indonesia seringkali terabaikan masyarakat maupun pemerintah, sehingga tersalip oleh modernisasi.

"Kami percaya Gerakan Warung Nasional ini akan menjadi titik balik kebangkitan warung Indonesia. Kami juga percaya bahwa pemberdayaan jutaan warung di Indonesia hanya dapat berjalan lancar jika setiap pihak yang berkepentingan bersatu. Alih-alih bersaing, kita harus mencari cara untuk bekerjasama untuk terus menjadikan warung sebagai penggerak utama ekonomi Indonesia," ungkapnya.

Untuk menyukseskan Gerakan Warung Nasional, Warung Pintar dan Mitra Tokopedia juga melibatkan dukungan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi dan UKM.

OVO, perusahaan layanan keuangan digital yang merupakan mitra strategis dalam gerakan ini, akan meluncurkan produk pinjaman dan edukasi QRIS yang merupakan program Bank Indonesia.

Sebagai bentuk komitmen mempercepat pertumbuhan tingkat inklusi keuangan nasional, gerakan ini diniatkan mampu menghadirkan perubahan bagi para pelaku warung di pelosok negeri.

Selain itu, kedua pihak juga melibatkan berbagai komunitas warung, salah satunya seperti Sahabat Usaha Rakyat (Sahara), hingga seniman-seniman muda untuk membuat karya kreatif bertemakan kehidupan warung.

Karya-karya ini akan dirilis pertama kali di acara cultural creative market Semasa pada 29 November hingga 1 Desember di Museum Bank Indonesia, Jakarta. [ikh]


Warung Pintar & Tokopedia Dorong Ritel Tradisional Baca Berita Dari Sumber https://ift.tt/2Y5M0Zr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar